Jumat, 22 Januari 2010

14 Desember 2009


Menghembus nafas berganti menghirup udara sejuk

Tak terasa hari ini genap sudah 5 bulan

aku menapakkan kaki di kota kembang ini

Susah..sedih...senang...riang gembira, silih berganti

Tak ada bedanya sih waktu masih di kota daengku....

Yang kurang hanyalah sanak familiku yang kucintai tak berada didekatku...

Hidup jauh dari mereka memang sangat sulit

Namun demi mengejar masa depanku

Aku harus tetap survive, untuk diriku sendiri dan untuk mereka

Dan untuk masa depanku yang cerah nantinya....

Pertama kali aku menginjakkan kaki dikota ini

Ada banyak kesan yang positif aku dapatkan

Menyambutku dengan ramah,,,dan memberiku berjuta harapan..

Semoga tidak hanya harapan dan mimpi...

Akan tetapi suatu saat akan menjadi realita dalam kehidupanku....

Kutahu banyak halangan dan rintangan yang aku akan hadapi kedepannya

Ku sadar untuk meraih semuanya tidak semudah membalikkan telapak tangan

Namun aku yakin, tuhan akan senantiasa menyertai orang-orang yang mau berusaha

Dan bersungguh-sungguh, dan Dia akan memberikan jalan terbaik bagi hambanya yang taat dan patuh kepadaNya....

Seperti sebuah lirik lagu D’massive:

“Tak ada manusia...yang terlahir sempurna

Jangan kau sesali...sgala yang telah terjadi

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah

Tetap jalani hidup ini...melakukan yang terbaik”

Yahhh...yakin aja akan adanya sang-Pencipta

yang senantiasa mengawasi kita...

yang akan sllu memberikan kemudahan jika kita dalam kesusahan..

yang akan menunjukkan jalan ketika kita tersesat

yang akan selalu melindungi dikala kita dalam ancaman

yang selalu mendamaikan hati kita dikala kita merasa gundah

yang kan selalu memberikan solusi jika kita dalam masalah

yang kan sllu ada dikala kita membutuhkannya.....

selalu..selalu dan selalu ada, kapan pun dan dimanapun....

waktu demi waktu tlah kulalui

Di bulan ke lima ini ada sesuatu yang kurasakan lain...

Sesuatu yang dulu pernah aku rasakan...

Setelah sekian tahun lamanya selalu kuurungkan untuk timbul dalam fikiranku

Tapi kali ini, mahadahsyatnya sampai aku tak sanggup untuk mengelaknya bertahta difikiranku...

Apakah aku akan takluk dan mengindahkan prinsipku sendiri....

Sementara,

Suatu hari beberapa periode waktu yang lalu

Aku telah berjanji pada diriku sendiri

Untuk memprioritaskan kesuksesan dunia akhiratku ditas kesenangan pribadiku

Untuk bisa berbakti kepadaNya, Orangtuaku, Keluargaku dan orang-orang disekitarku,,.

Aku harus hidup membawa kebahagiaan untuk semua orang....

Tapi tak mampu kusembunyikan perasaan ini....

Tak sanggup aku bohongi hati ini....

Aku hanya bisa berpasrah diri padanya...

Bersimpuh memohon petunjuk,

Jalan yang mana yang harus kutempuh

Ku harus bisa memilih, agar dalam melanjutkan perjalananku

Arah tujuanku bisa lebih jelas lagi....

Aku bisa kembali total dalam tujuan utamaku

Bisa kembali ke kotaku dengan membawa sebuah kesuksesan

.............................................Amin..............................................

Jatinangor, 14 Desember 2009

Aku yang dilanda Bimbang

Minggu, 11 Oktober 2009

PUDAR’070908

Beda…

Bagai Dua warna yang berbeda

Dituangkan Sang Pelukis dalam piring catnya

Sepiring namun masih terpisah oleh sekat

Warna pertama dicolek dengan kuas

Lalu dioleskan pada kanvas

Terang dan terlihat sangat jelas

Warna kedua pun dicolek dengan kuas

Dioleskan pada kanvas

Jua memperlihatkan warna tunggalnya yang cantik

Inspisari Sang Pelukis melambung

Jiwanya tertantang

Mengais kedua warna sekaligus

Harapan yang tak terduga sebelumnya

Fantastis… Gumamnya

Ketika sebuah warna baru telah tercipta dalam layar retina matanya

Lagi…

Siafat manusiawinya yang tidak puas meronta

Hendak ia menambahkan sebuah warna lagi

Serta merta dituangnya lagi warna yang berbeda

Puncak semangatnya tersentuh

Seraya terus mengaduk cat yang dituangnya…

???

Diam…

Wajahnya berubah

Titik keringat menampakkan diri di pintu pori kulit wajahnya

Pucat pasih mulai terlihat

Ada apa gerangan….

Belum jua ia kembali menggores di kanvas

Campuran cat dari tiga warna yang berbeda

Semangat 45 nya sudah sirna…

Imajinasinya bertolak belakang dengan fakta

Tak ada lagi warna…

Tak dapat lagi dikenali warna aslinya

Keindahan pun hilang

Yang tersisa hanya ada Satu

P U D A R.

Rabu, 07 Oktober 2009